I. TATA KRAMA DAN SOPAN SANTUN KELUARGA
A. Berbakti kepada ibu-bapak
Wajib bagi umat Islam untuk menghormati kedua orang
tuanya, yaitu dengan berbakti, mentaati perintahnya dan berbuat baik kepada
keluarganya, di antaranya : Berbicara dengan perkataan yang baik. Akhlak kepada
ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan.
Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara
lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan
cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintah, meringankan
beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
Dalam buku Keutamaan Birrul
Walidayn karangan Ibrahim al-Hazimiy bahwa bertatakrama kepada orang
tua itu ada 18 macam perbuatan yang harus kita laksanakan :
1. Jangan memanggil namanya, tapi panggillah mereka
dengan pangilan yang disukai dan yang membesarkan hatinya.
2. Jangan duduk sebelum mereka persilahkan
3. Jangan berjalan mendahului mereka.
4. Hadapi mereka denga ramah dan ceria.
5. Beri mereka nasehat tapi dengan cara santun, jika
mereka tidak menerima nasehatmu, jangan membuat mereka sakit hati.
6. Penuhi panggilan mereka dengan senang hati.
7. Berbicaralah dengan lemah lembut.
8. Hidangkan makanan untuk mereka.
9. Siapkan pakaian untuk mereka.
10. Layanilah jika keduanya atau salah satunya
memerlukanmu.
11. Turuti semua permintaan mereka, selama permintaan
mereka tersebut tidsk menyimpang dari perintah dan larangan Allah.
12. Biarkan mereka makan atau minum terlebih dahulu.
13. Mohonlah ampunan dan rahmat Allah untuk mereka.
14. Lupakan kesalahan atau kelalaian mereka dan tetap
menasehatinya dengan cara-cara yang santun.
15. Perlakukan mereka dengan penuh rasa hormat.
16. Jangan bersikap sombong dan congkak.
17. Usahakan semua yang kau lakukan membuat merelka
senang dan gembira.
18. Temani mereka dengan baik, jangan lupa untuk
meminta do'a mereka sebanyak-banyaknya.
B. Adil terhadap keluarga
Adil terhadap keluarga
(anak dan istri), yaitu dengan tidak melebihkan dan mengutamakan salah seorang
di antara mereka atas yang lainnya atau kepada sebagian atas sebagian yang
lainnya.
C. Membina dan mendidik keluarga
Memulai dengan menanamkan secara kokoh keimanan kepada
jiwa sebelum belajar hukum syariat. Hal itu dilakukan dengan mengenalkan
tentang Rabbnya, nama, sifat dan perbuatan-Nya sehingga tertanam dalam jiwanya
pengagungan, penghormatan, pengharapan dan rasa takut kepada Allah serta
kecintaan kepadaNya. Juga ia selalul ingat kepada kematian, kengerian hari
kiamat, surga dan neraka serta hari perhitungan (hisab). Memulai dengan sisi
pendidikan ini akan mempersiapkan jiwa-jiwa untuk dapat melaksanakan perintah
Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya serta istiqamah diatasnya.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar
kelak anak menjadi cerdas dalam bertatakrama:
1. Orangtua harus menjadi model
Setiap hari anak selalu bertemu dengan orangtuanya.
Anak melihat dan belajar dari kehidupan orangtua. Mulai dari cara bertutur,
berinteraksi, bertingkahlaku dan merespon, semuanya anak lihat dan dipelajari.
Anak adalah peniru ulung. Mereka menyerap semua nilai tata krama yang ada dalam
keluarga. Mereka hanya mencontoh dari ayah dan ibunya.
2. Orangtua memperhatikan lingkungan anak bermain
Lingkungan yang termasuk di dalamnya tentang apa yang
mereka lihat, mereka tonton, dan mereka jalani sehari-hari. Karena bisa saja,
ketika di rumah, orangtua sudah mengajarkan nilai kesopanan dan tata krama
dengan baik, namun ketika anak bermain diluar rumah, teman-teman atau
orang sekitarnya justru mengajarkan nilai yang bertolak belakang dengan tata
krama. Misal berkata-kata kasar (umpatan) dan juga berperilaku anarkis.
3. Orangtua melakukan dengan konsisten
Yang paling penting untuk kita lakukan sebagai orangtua
adalah mengajarkan nilai tata krama ini secara konsisten. Mengajarkan tata
krama tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu satu hari, satu minggu atau satu
tahun. Ini berlangsung terus dan membutuhkan proses panjang serta konsisten.
Satu hal lagi tentang prinsip konsisten. Sebagai orangtua, kita tidak bisa
membiarkan anak berperilaku seenaknya di rumah lalu memintanya untuk memiliki
perilaku yang berbeda di depan umum. Hal ini hanya akan membuat anak bingung.
Kenapa di rumah boleh, dan di luar rumah tidak boleh?
D. Memelihara keturunan
Memelihara keturunan juga merupakan salah satu dari
lima keperluan asasi manusia. Dan pemeliharaan ini dapat melestarikan keturunan
manusia.
II. TATA
KRAMA DAN SOPAN SANTUN DI SEKOLAH
A. Menghormati Guru
Guru adalah pahlawan tanpa jasa, guru adalah orang yang mendidik dan megajarkan kepada kita berbagai ilmu pengetahuan, baik secara formal maupun nonformal.
Tugas guru sangatlah mulia. Mereka membantu tugas para orang tua untuk mengantarkan putra –putrinya menggapai masa depan yang lebih cerah. Oleh karena itu, kita harus menghormati dan menjaga sikap agar mereka tidak kecewa apalagi sampai sakit hati. Dengan kita berlaku baik dan hormat pada mereka maka, kita akan memperoleh apa yang kita harapkan, yakni ilmu yang bermanfaat.
Lantas bagaimana bersikap yang baik kepada mereka? Beberapa contoh berikut bagaimana kita bersikap yang seharusnya kepada mereka:
a. Menghormati mereka dimanapun mereka berada,baik di sekolah maupun diluar sekolah
b. Mengucapkan salam seraya menyapa dengan hormat saat berpapasan dengan mereka.
c. Memperhatikan dan mendengarkan saat mereka menerangkan pelajaran di kelas.
d. Mengerjakan semua tugas pelajaran yang mereka berikan.
e. Tidak mengolok-olok, mengerjai dan tidak membicarakan kejelekan mereka.
f. Bertanya dengan sopan ketika menemui pelajaran yang kurang di pahami.
g. Benggunakan bahasa yang santun ketika berbicara atau ketika bercakap-cakap dengan mereka.
B. Menghormati Peraturan Sekolah
Untuk menciptakan suasana yang tentram dan tertib, maka dibuatlah suatu peraturan. Disemua tempat selalu ada peraturanya,tidak hanya di sekolah .
Peraturan yang ada di sekolah khusus untuk pelaksanaan pendidikan di sekolah agar semua programnya berjalan dengan baik, dan semua pihak wajib mematuhinya.
Selain itu sikap yang perlu kita tunjukkan ialah:
a. Tidak meremehkjan peraturan yang ada.
b. Mendukung pelaksanaanya demi ketertiban bersama.
c. Jika ada peraturan yang memberatkan, melalui perwakilan siswa, hal itu sebaiknya, di musyawarohkan dengan pihak sekolah tanpa melakukan hal yang negatif dan merusak.
C. Bersemangat dalam Belajar
Mencari ilmu pengetahuan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap umat islam, baik laki-laki maupun perempuan,muda maupun tua. Karena dengan ilmu pengetahuan,hidup seseorang akan lebih bermartabat.
Pepatah mengatakan:
”With Science The World Is In My Hand”
( “Dengan ilmu dunia ada di genggamanku”.)
Tahukah kalian bahwa allah swt.juga telah manjanjikan derajad atau kedudukan yang tinggi kepada orang-orang yang berilmu.
Allah Swt. Berfirman, yang artinya:
“…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…”(QS. Al-Mujadilah: 11)
Kewajiban seorang siswa adalah belajar dengan sebaik-baiknya dan berusaha memiliki prestasi. Siswa yang senantiasa bersemangat belajar pasti akan memperoleh kemajuan dan tercapai cita-citanya.
Lihatlah negara-negara besar di dunia ini, seperti Amerika, Jepang, Inggris dan sebagainya. Mereka menjadi bangsa maju karena ilmu pengetahuanya yang tiggi. Tidak mungkin kita menjadi seperti mereka jika generasi bangsa ini, termasuk kita, malas dalam belajar.
Oleh karena itu, sikap yang harus kita miliki adalah:
a. Meneguhkan niat agar kebodohan hilang dari diri kita.
b. Tidak bermalas-malasan dalam belajar.
c. Berusaha menigkatkan prestasi.
d. Berusaha menjadi lebih baik dari hari kehari.
D. Sikap Terhadap Teman
Teman adalah mitra kita dalam menuntut ilmu
pengetahuan. Kita harus bekerja sama dengan mereka dalam hal kebaikan serta
berlomba dalam mencapai prestasi.
Di sekolah kita setiap hari bertemu dengan mereka. Masing-masing dari mereka memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda .
Bagaimanapun keadaanya, mereka adalah teman kita semua, akan tetapi, kita harus bisa memilah mana diantara mereka yang bisa diajak maju dan memberi motivasi serta kebaikan kepada kita dalam mencari ilmu dan menggapai cita-cita.
Dengan teman kita yang perangainya kurang baik,seperti nakal, malas belajar dan sebagainya, kita harus tetap menghargai dan menganggap mereka sebagai teman. Hanya saja kita harus bisa mengontrol diri agar tidak terseret mengikuti mereka. Adapun dengan teman yang rajin, patuh, dan berprestasi, kita harus mencontohnya agar bisa berlomba dalam hal kebaikan denganya.
Bekerja sama dalam hal kejelekan hanya membuat kita tidak pernah mencapai kemajuan, seperti saling menyontek ketika ada ujian, membolos dan sebagainya. Sebaliknya jika itu kita gunakan untuk kebaikan, maka kita akan menjadi siswa yang berprestasi.
Di sekolah kita setiap hari bertemu dengan mereka. Masing-masing dari mereka memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda .
Bagaimanapun keadaanya, mereka adalah teman kita semua, akan tetapi, kita harus bisa memilah mana diantara mereka yang bisa diajak maju dan memberi motivasi serta kebaikan kepada kita dalam mencari ilmu dan menggapai cita-cita.
Dengan teman kita yang perangainya kurang baik,seperti nakal, malas belajar dan sebagainya, kita harus tetap menghargai dan menganggap mereka sebagai teman. Hanya saja kita harus bisa mengontrol diri agar tidak terseret mengikuti mereka. Adapun dengan teman yang rajin, patuh, dan berprestasi, kita harus mencontohnya agar bisa berlomba dalam hal kebaikan denganya.
Bekerja sama dalam hal kejelekan hanya membuat kita tidak pernah mencapai kemajuan, seperti saling menyontek ketika ada ujian, membolos dan sebagainya. Sebaliknya jika itu kita gunakan untuk kebaikan, maka kita akan menjadi siswa yang berprestasi.
Source :
https://mchsholehuddin.wordpress.com/etika-di-lingkungan-sekolah/
http://cokstroblatberry.blogspot.co.id/2012/03/tata-krama-dan-sopan-santun-terhadap.html
0 komentar:
Posting Komentar